JAKARTA - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan bakal melewati lima stasiun. Dengan demikian, lima daerah yang dilewati kereta cepat, konsorsium empat perusahaan BUMN akan membangun wilayah tersebut.
"Diperkirakan nanti (kereta cepat) lewat Gambir, Manggarai, Malini, Bandung Kopo, dan Gede Bage," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno di acara groundbreaking Light Rail Transit (LRT), Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Saat ini Kementerian BUMN bersama konsorsium empat perusahaan BUMN sedang melakukan tahap finalisasi proyek kereta cepat. Pasalnya target pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games.
"Kita sedang finalisasi sedang final negosiasi untuk dapat membangun KA cepat Jakarta-Bandung," ungkap Rini.
Mengenai kecepatan maksimal, secara teknis Rini ingin berada di kisaran 250 km/jam sampai 300 km/jam. Namun hal itu harus dilihat dari jarak antara setiap stasiun yang ada, karena semakin cepat daya tempuh kereta, semakin besar investasinya.
"Pada dasarnya 250-350 km per jam jadi kita melihat cost-nya," papar Rini.
Sebelumnya diketahui konsorsium kereta cepat terdiri dari PT KAI, PT Jasa Marga, PT WIKA, dan PTPN VIII. Alasan PTPN digandeng karena wilayah pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung memakai lahan kebun teh yang sudah tidak digunakan perseroan.
Saat ini Kementerian BUMN bersama konsorsium empat perusahaan BUMN sedang melakukan tahap finalisasi proyek kereta cepat. Pasalnya target pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games.
"Kita sedang finalisasi sedang final negosiasi untuk dapat membangun KA cepat Jakarta-Bandung," ungkap Rini.
Mengenai kecepatan maksimal, secara teknis Rini ingin berada di kisaran 250 km/jam sampai 300 km/jam. Namun hal itu harus dilihat dari jarak antara setiap stasiun yang ada, karena semakin cepat daya tempuh kereta, semakin besar investasinya.
"Pada dasarnya 250-350 km per jam jadi kita melihat cost-nya," papar Rini.
Sebelumnya diketahui konsorsium kereta cepat terdiri dari PT KAI, PT Jasa Marga, PT WIKA, dan PTPN VIII. Alasan PTPN digandeng karena wilayah pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung memakai lahan kebun teh yang sudah tidak digunakan perseroan.
0 komentar:
Post a Comment